Seo Services

Alasan Penolakan Konser Lady Gaga dan Dukungan Konser Tetap Berlangsung

Tidak sedikit penggemar lady gaga yang bertanya-tanya, kenapa FPI bersikeras menolak konser lady gaga di jakarta pada 3 juni mendatang. Bahkan jika konser tetap berlangsung, FPI siap membubarkan secara paksa konser tersebut dan Siap juga memblokade jalan menuju GBK.

Berikut ini alasan kenapa FPI bersikeras menolak

"Yang kita tolak karena syair lagunya, penampilannya yang seronok, dan dia membawa aliran setan," ujar Ketua FPI DPW DKI Habib Salim Alatas kepada merdeka.com, Selasa (22/5).

"Kita ini negara Pancasila, bukan negara setan. Sila pertama itu Ketuhanan bukan kesetanan. Di Korea dia ditolak, di China yang komunis ditolak, pemuda Kristen di Filipina juga menolak," terangnya.

Memang Lady Gaga penyanyi yang kontroversi, tidak hanya di kawasan Asia, di kawasan Eropa pun konser Lady Gaga juga ditolak oleh beberapa negara.

Selain mendapat penolakan, konser tersebut juga mendapat dukungan, salah satunya dari Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, berharap Polri mengeluarkan izin digelarnya konser Lady Gaga. Sebab, tidak ada hukum normatif yang bisa melarang konser tersebut.

Apalagi, telah ada jaminan dari promotor Big Daddy Productions, bahwa Lady Gaga akan bernyanyi dengan pakaian sopan.

"Saya persilakan (konser digelar), karena tidak ada alasan untuk melarang, dengan catatan konser itu digelar dengan adat ketimuran yang kita punya, tetap menghormati norma agama dan norma sosial di masyarakat, di Jakarta dan daerah lain. Kemarin, mereka (promotor) meyakinkan itu ke saya dan Komisi III. Mereka memastikan Lady Gaga tak akan seronok atau telanjang bulat. Jadi, clear untuk masalah itu," ujar Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/5/2012).

Menurut Opick pelantun "Tombo Ati" sebagai pribadi, Opick tidak masalah jika Lady Gaga melangsungkan konser di Jakarta. Sebagai seniman, ia sangat menghargai sebuah karya cipta yang ditunjukkan oleh Lady Gaga.

Asalkan, Lady Gaga menyesuaikannya dengan budaya bangsa tempatnya melangsungkan pertunjukan.
"Saya agak kurang setuju tapi saya menghargai suatu karya cipta," tandasnya.

Sedangkan menurut pengamat musik, Denny Sakrie menilai ada semacam tindakan diskriminasi terhadap Lady Gaga yang pertunjukannya di Jakarta 3 Juni 2012 mendatang terancam batal setelah Polda Metro Jaya enggan mengeluarkan izin. Apalagi alasannya untuk menjaga budaya Indonesia.

Dia mencontohkan Janet Jackson, Katy Perry, dan Beyonce, yang pernah melangsungkan konsernya di Indonesia juga tak kalah seronok dengan Lady Gaga. Bahkan, rockstar Alice Cooper, yang tahun lalu manggung di lapangan parkir EX Plaza, di Jalan Thamrin, lebih radikal dengan mempertontonkan fragmen teatrikal kekerasan yang berdarah-darah.

"Alice Cooper yang benar-benar aktraksi pakai darah walapun pakai darah buatan, tapi itu sadisme di panggung. Itu ternyata bisa. Nah, Lady Gaga ini mungkin lagi jadi perhatian dunia," ucap pengamat musik Denny Sakrie, saat ditemui di Shangri La, Jakarta Pusat.

Pada akhirnya, lanjut Denny, orang-orang yang tidak mengetahui Lady Gaga menilainya sebagai pertunjukan amoral. Padahal, banyak sekali di Indonesia pertunjukan dangdut erotis menjadi tontonan masyarakat. Dan itu sudah berlangsung sejak lama.

"Kalau kita lihat di Indonesia sendiri dangdut erotis banyak, apakah bermoral tuh? Di pilkada lagi. Jadi, ini seperti hal yang dilebih-lebihkan," ucapnya
Menurut Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj mengatakan, kasus kekerasan yang mengatasnamakan kebebasan, merupakan bentuk kegagalan reformasi.

Terkait rencana konser Lady Gaga, Said menyatakan bahwa iman orang NU tak akan goyang hanya karena kedatangan Lady Gaga.

"Kalau kita mau jahat, enggak usah lihat Lady Gaga kok. Buka internet saja, segala macam ada. Bagi NU, mau ada seribu Lady Gaga, enggak akan mengubah keimanan orang NU," paparnya.

Politisi Partai Demokrat(PD), Jafar Hafsah mempertanyakan adanya pelarangan terhadap konser Lady Gaga di Jakarta. Jafar melihat banyak konser dangdut yang lebih seronok ada di Indonesia tetapi tidak ada larangan sama sekali, bahkan anak-anak pun bebas menontonnya.

"Mari sejenak kita tengok penampilan beberapa penyanyi dangdut di media yang muncul dengan gaya seronok bahkan kerap ditonton oleh anak-anak. Namun hal itu dianggap biasa- biasa saja dan boleh-boleh saja. Dalam sebuah pertunjukkan atau konser yang berskala besar biasanya ada sebuah tim yang bertugas untuk melihat dan menilai sebuah konser dari aspek etika, estetika, kelayakan panggung, dan kritetia-kriteria yang lain sesuai ketentuan di Indonesia," kata Jafar dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Jumat(18/5/2012).

Memang didaerah-daerah banyak sekali penyanyi-penyanyi yang lebih seronok dengan tarian-tarian lebih mengarah ke porno aksi, pakaian yang sangat minim dan ketat. Ada juga yang bisa menyentuh anggota tubuh sang artis (saweran). Bahkan pertunjukannya pun tanpa tiket ditempat terbuka sehingga anak-anak dibawah umur bisa dengan leluasa menonton.

Saya rasa ini yang lebih berbahaya daripada konser Lady Gaga, hiburan yang bisa dengan mudah didapat oleh masyarakat luas dan ditonton oleh anak kecil dengan aksi-aksi yang mengarah pornografi.

Ini salah satu contohnya :


http://www.youtube.com/watch?v=cc141HJul6I&feature=related




Nah lebih berbahaya manakah dengan moral bangsa? Saya sendiri juga bukan penggemar Lady Gaga dan Tidak Suka dengan Lady Gaga, tetapi yang membuat saya iri kenapa aksi-aksi yang lebih mengarah ke pornografi dan dapat disaksikan dengan mudah oleh anak kecil dibiarkan saja. Seharusnya itu lebih diperhatikan dengan serius dan perlu ditindak tegas. Jika ingin membangun moral, mulailah dari dalam.

Sumber : merdeka.com , tribunnews.com dan youtube.com
Alasan Penolakan Konser Lady Gaga dan Dukungan Konser Tetap Berlangsung Alasan Penolakan Konser Lady Gaga dan Dukungan Konser Tetap Berlangsung Reviewed by admin on 15.34 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Cara Menulis Artikel Google Friendly 468x60 Workshop Adwords 468x60
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
ads 728x90 B
Diberdayakan oleh Blogger.